Web Blog Resmi SMPN 2 Cisarua KBB

Minggu, 18 September 2011

Karinding, Permainan Rakyat Sunda Dari 300 Tahun Lalu

Terbuat dari bambu tua dan kering atau dari pelepah aren, alat musik tradisional yang dikategorikan sebagai permainan rakyat ini konon sudah ada di tanah Sunda sejak 300 tahun lalu. Karinding, demikian nama alat yang hanya bisa dimainkan dalam satu kunci nada.

"Jika hanya kunci F maka F saja, jika kunci G ya G saja," jelas Dedi (42) dari Komunitas Hong dalam workshop karinding di even Bandung Kotaku Hijau, Lapangan Tegallega dari Sabtu-Minggu (2-3/8/2008). Jika akan memainkan nada lainnya, lanjut Dedi, pemain karinding cukup mengatur pernafasan.

Keberadaan karinding mungkin tidak banyak yang mengenal. Meski usianya telah lampau, tapi bentuk maupun suaranya masih terasa asing di telinga masyarakat Sunda pada umumnya.

Karinding memiliki tiga bagian yaitu bagian jarum tempat keluarnya nada yang disebut cecet ucing (buntut kucing-red), lalu pembatas jarum, dan bagian ujung yang disebut panenggeul (pemukul-red). Panenggeul jika dipukul oleh tangan akan berfungsi untuk menggerakan jarum. Maka, keluarlah bunyi khas dari karinding.

Dalam pembuatannya karinding melalui lima tahap pembuatan sampai bisa menjadi karinding yang benar-benar bisa dimainkan.

"Dari lima karinding yang dibuat dalam satu hari paling bisa didapatkan satu karinding yang tepat untuk bermain musik," jelas Dedi. Karinding juga disimpan dalam alat khusus yang juga terbuat dari buluh bambu yang memiliki lubang udara.

Menurut Dedi, karinding hanya bisa dipadukan dengan alat-alat musik musik tradisional seperti angklung. "Karena karinding memiliki nada yang ringan dan rendah," ujarnya.
(ema/ern)
Sumber : detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar